Rabu, 04 Mei 2011

TUGAS

1.Bagaimana terjadinya proses fertilisasi ??
2.Apa yang menyebabkan terjadinya perkawinan berulang
3.Jelaskan mengapa terjadi sperma abnormal dan sel telur abnormal
4.Faktor apa yang menyebabkan viabilitas (daya tahan hidup) sel spermatozoa selama perjalanan dalam saluran reproduksi betina ? Jelaskan !
5.Jelaskan tahap-tahapan proses fertilisasi !
6.Kenapa dalam proses fertilisasi hanya satu sperma yang bisa membuahi satu sel telur ?
7.Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kegagalan fertilisasi ?
8.Berapa lama terjadinya proses fertilisasi pada ternak sapi, domba dan kambing
9.Bagaimana proses terjadinya fertilisasi eksternal dan terjadinya fertilisasi diluar kandungan ?
10.Apa dampak musim kawin terhadap proses fertilisasi ?? Jelaskan !
11.Apa yang menyebabkan terjadinya pengurangan jumlah spermatozoa waktu dieyakulasikan sampai terjadinya fertilisasi.. ?
12.Apa yang menyebabkan spermatozoa cepat mati kalau disimpan pada suhu kamar dan kena cahaya matahari..?
13.Apa yang memicu gerakan spermatozoa menuju sel telur yang akan dibuahi ?? dan bagaimana spermatozoa menemukan ovum
14.Jelaskan berapa lama perjalanan spermatozoa mencapai Ampul Istmus Junction (AIJ) dan Sel telur setelah ovulasi mencapai AIJ !
15.Apa yang menyebabkan keguguran pada awal kebuntingan ?? Jelaskan
16.Jelaskan apa penyebab dari kelainan anatomi saluran reproduksi betina. !
17.Apa yang menyebabkan spermatozoa keluar dari testis terus bergerak ke kelenjar penis ??
18.Bagaimana peran hormone progesterone dalam mempertahankan kebuntingan ??
19.Apa yang terjadi pada seekor pejantan kalau epipidemis testis dihilangkan / dirusak ??
20.Apa yang dimaksud dengan kapasitasi ??
21.Jelaskan Proses Terjadinya kembar pada sapi, kembar fraternal maupun kembar siam. !!
22.Mengapa kita harus melakukan inseminasi pada saat ternak betina sedang berahi ??? Jelaskan. !!
JAWABAN
1. Proses fertilisasi dimulai dengan masuknya sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina. Sperma tersebut bergerak masuk ke dalam kavum uteri dan tuba sampai akhirnya bertemu dengan ovum di ampula / infundibulum tuba. Selama perjalanan menuju ovum, sperma mengalami reaksi kapasitasi dan reaksi akrosom
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke dalam tuba. Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium, ditangkap oleh fimbrae dengan umbai pada ujung proksimalnya dan dibawa ke dalam tuba falopii. Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh bahan opak setebal 5–10 μm, yang disebut zona pelusida. Sekali ovum sudah dikeluarkan, folikel akan mengempis dan berubah menjadi kuning, membentuk korpus luteum. Sekarang ovum siap dibuahi apabila sperma mencapainya.
Dari 60 – 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina pada saat ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di dalam mukus serviks dan mencapai rongga uterus beberapa ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba falopii yang sempit dan beberapa diantaranya dapat bertahan hidup sampai mencapai ovum di ujung fimbrae tuba fallopii. Hal ini disebabkan karena selama beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang berada dalam cairan mani diluruhkan. Reaksi ini disebut reaksi kapasitasi.
Setelah reaksi kapasitasi, sperma mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah sperma dekat dengan oosit. Sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh zat – zat dari korona radiata ovum, sehingga isi akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak dengan lapisan korona radiata. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang dapat melarutkan korona radiata, trypsine – like agent dan lysine – zone yang dapat melarutkan dan membantu sperma melewati zona pelusida untuk mencapai ovum. Hanya satu sperma yang memiliki kemampuan untuk membuahi, karena sperma tersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase. Sekali sebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi perlekatan yang kuat dan penembusan yang sangat cepat. Setelah itu terjadi reaksi khusus di zona pelusida (zone reaction) yang bertujuan mencegah terjadinya penembusan lagi oleh sperma lainnya. Dengan demikian, sangat jarang sekali terjadi penembusan zona oleh lebih dari satu sperma.
2. yang menyebabkan terjadinya perkawinan berulang disebabkan oleh beberapa factor yaitu kegagalan pembuahan, kematian embrio dini, adanya gangguan pada alat reproduksi, dan ketidak suburan pada ternak. Terjadinya kawin berulang merupakan suatu hal yang normal bagi sapi betina dimana apabila terjadi birahi tapi tidak terjadi pembuahan (gagal fertilisasi) maka ternak tersebut akan mengalami siklus birahi lagi apabila telah birahi maka siap untuk dikawin ulang kembali atau karena adanya kegagalan kebuntingan yaitu pada sapi betina mengalami keguguran.
3. Sel Telur Yang Abnormal
Beberapa tipe morfologi dan abnormalitas fungsi telah teramati dalam sel telur yang tidak subur seperti; sel telur raksasa, sel telur berbentuk lonjong (oval), sel telur berbentuk seperti kacang dan zona pellucida yang ruptur. Kesuburan yang menurun pada induk-induk sapi tua mungkin berhubungan dengan kelainan ovum, ovum yang sudah lama  diovulasikan menyebabkan kegagalan fertilisasi.
Sperma Yang Abnormal
Sperma yang mempunyai bentuk abnormal menyebabkan kehilangan kemampuan untuk membuahi sel telur di dalam tuba falopii. Kasus kegagalan proses pembuahan karena sperma yang bentuknya abnormal mencapai 24-39% pada sapi induk yang menderita kawin berulang dan 12-13% pada sapi dara yang menderita kawin berulang.
4. Daya tahan hidup sperma didalam saluran reproduksi betina dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya faktor suhu didalam saluran reproduksi betina, zat nutisi yang tersedia untuk sperma bisa bertahan serta faktor penyesuaian pH dan enzim
5. Tahap-tahapan proses fertilisasi !
a. Penembusan korona radiate. Dari 200-300 juta spermatozoa yang dicurahkan ke dalam saluran kelamin wanita, hanya 300-500 yang mencapai tempat pembuahan. Hanya satu diantaranya yang diperlukan untuk pembuahan, dan diduga bahwa sperma-sperma lainnya membantu sperma yang akan membuahi untuk menembus sawar-sawar yang melindungi gamet wanita. Sperma yang mengalami kapasitasi dengan bebas menembus sel korona.
b. penembusan zona pelusida. Zona pelusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Pelepasan enzim-enzim akrosom memungkinkan sperma menembus zona pelusida, sehingga akan bertemu dengan membrane plasma oosit. Permeabilitas zona pelusida berubah ketika kepala sperma menyentuh permukaan oosit. Hal ini mengakibatkan pembebasan enzim-enzim lisosom dari granul-granul korteks yang melapisi membrane plasma oosit. Pada gilirannya, enzim-enzim ini menyebabkan perubahan sifat zona pelusida (reaksi zona) untuk menghambat penetrasi sperma dan membuat tak aktif tempat tempat reseptor bagi spermatozoa pada permukaan zona yang spesifik spesies. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pelusida tetapi hanya satu yang menembus oosit.
c. penyatuan oosit dan membrane sel sperma. Segera setelah spermatozoa menyentuh membrane sel oosit, kedua selaput plasma sel tersebut menyatu. Karena selaput plasma yang menbungkus kepala akrosom telah hilang pada saat reaksi akrosom, penyatuan yang sebenarnya terjadi adalah antara selaput oosit dan selaput yang meliputi bagian belakang kepala sperma. Pada manusia, baik kepala dan ekor spermatozoa memasuki sitoplasma oosit, tetapi selaput plasma tertingal di permukaan oosit.
6. dalam proses fertilisasi hanya satu sperma yang bisa membuahi satu sel telur karena hal ini disebabkan karena selama beberapa jam, protein plasma dan likoprotein yang berada dalam cairan mani diluruhkan. Reaksi ini disebut reaksi kapasitasi. Setelah reaksi kapasitasi, sperma mengalami reaksi akrosom, terjadi setelah sperma dekat dengan oosit. Sel sperma yang telah menjalani kapasitasi akan terpengaruh oleh zat – zat dari korona radiata ovum, sehingga isi akrosom dari daerah kepala sperma akan terlepas dan berkontak dengan lapisan korona radiata. Pada saat ini dilepaskan hialuronidase yang dapat melarutkan korona radiata, trypsine – like agent dan lysine – zone yang dapat melarutkan dan membantu sperma melewati zona pelusida untuk mencapai ovum. Hanya satu sperma yang memiliki kemampuan untuk membuahi, karena sperma tersebut memiliki konsentrasi DNA yang tinggi di nukleusnya, dan kaputnya lebih mudah menembus karena diduga dapat melepaskan hialuronidase. Sekali sebuah spermatozoa menyentuh zona pelusida, terjadi perlekatan yang kuat dan penembusan yang sangat cepat. Setelah itu terjadi reaksi khusus di zona pelusida (zone reaction) yang bertujuan mencegah terjadinya penembusan lagi oleh sperma lainnya. Dengan demikian, sangat jarang sekali terjadi penembusan zona oleh lebih dari satu sperma.
7. Faktor-faktro apa yang mempengaruhi kegagalan fertilisasi adalah :
1. Kelainan Anatomi Saluran Reproduksi
2. Kelainan Ovulasi
3. Sel Telur Yang Abnormal
4. Sperma Yang Abnormal
5. Kesalahan Pengelolaan Reproduksi
8. Lama terjadinya proses fertilisasi pada ternak sapi, domba dan kambing adalah :
a. Sapi : berkisar antara 3- 5 hari
b. Domba : berkisar 9 hari
c. Kambing : berkisar 9 hari
9. Bagaimana Proses terjadinya fertilisasi eksternal dan terjadinya fertilisasi diluar kandungan ?
Jawab :
Fertilisasi eksternal merupakan penyatuan sperma dan ovum diluar tubuh hewan betina misalnya pada ikan dan katak . prosenya pertama-tama akan mengeluarkan gamet-gamet dalam jumlah yang banyak sebelum fertilisasi dan biasanya ditempatkan pada pingir-pinggir rawa atau tempat yang lembab kemudian menunggu sel sperma pada jantang untuk membuahinya.
Terjadinya fertilisasi diluar kandungan yaitu misalnya pada bayi tabung atau kloning yaitu mengambil ovum yang telah matang kemudian memasukkan dalam tabung dan sel sperma juga dimasukkan diamsukkan dalam tabung untuk membuahi ovum tersebut hingga membentuk embrio dan kemudian memasukkan kedalam rahim sapi betina untuk mengalami perkembangan atau pertumbuhan.
10. Apa dampak musim kawin terhadap proses fertilisasi ?? Jelaskan !
Jawab :
Dampak musim kawin terhadap proses fertilisasi yaitu apabila pada saat musim kawin ketika musim panas maka akan mengalami proses fertilisasi atau pembuahan yang menurun karena banyak sapi yang mengalami stress pada suhu yang tinggi dan kurangnya pakan yang tersedia dan spermatozoa tidak dapat bertahan pada musim panas.
11. Apa yang menyebabkan terjadinya pengurangan jumlah spermatozoa waktu dieyakulasikan sampai terjadinya fertilisasi.. ?
Jawab :
Adanya pengurangan spermatozoa waktu diejakulasikan karena pada spermatozoa telah melewati beberapa saluran sperma sehingga banyak yang mengalami penyeleksian karena adanya ketidak sesuaian dengan lingkungan atau danya kematian karena tidak mencukupi zat protein yang dibutuhkan
12. Apa yang menyebabkan spermatozoa cepat mati kalau disimpan pada suhu kamar dan kena cahaya matahari..?
Jawab :
Karena spermatozoa mempunyai suhu tertentu untuk bisa bertahan yaitu pada suhu rendah sehingga apabila spermatozoa berada dalam suhu yang tinggi akan mengalami kematian begitu pula apabila terkena dengan matahari
13. Apa yang memicu gerakan spermatozoa menuju sel telur yang akan dibuahi ?? dan bagaimana spermatozoa menemukan ovum
Jawab :
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk ke dalam tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh peranan kontaksi miometrium dan dinding tuba
Spermatozoa menemukan ovum karena adanya gerakan yang terus-menerus pada spermatozoa dalam saluran reproduksi sampai akhirnya bertemu dengan ovum stelah penembusan zona pellusida
14. Jelaskan berapa lama perjalanan spermatozoa mencapai Ampul Istmus Junction (AIJ) dan Sel telur setelah ovulasi mencapai AIJ !
Jawab :
Lama perjalanan spermatozoa mencapai Ampul Istmus Junction (AIJ) yaitu 5 samapi 9 jam
15. Apa yang menyebabkan keguguran pada awal kebuntingan ?? Jelaskan
Jawab :
1. Faktor gen yaitu karena adanya perkawinan sedara antar sapi tersebut misalnya adanya induk sapi yang dikawini oleh bapak atau anaknya sendiri ataupun saudaranya
2. Faktor lingkungan yaitu misalnya adanya suhu lingkungan yang tidak sesuai sehingga sapi akan mengalami stress, pakan yang tidak mencukupi kebutuhan sapi betina
3. Adanya perkawinan dini atau perkawinan pada induk yang telah tua sekali
4. Adanya faktor hormon yaitu ketidak seimbangan hormon yang dihasilkan
16. Jelaskan apa penyebab dari kelainan anatomi saluran reproduksi betina. !
Jawab :
a. Tersumbatnya tuba fallopi dimana didalam tuba fallopi tersebut terhalang/mengalami kebuntuan sehingga tidak mampu dibuahi oleh sperma
b. Lingkungan dalam uterus yang kurang baik dimana didalam uterus tersebut lingkungannya tidak mendukung sehingga terjadi kelainan anatomi saluran reproduksi betina
c. Fungsi yang menurun pada saluran reproduksi artinya bahwa saluran reproduksi pada sapi betina ini tidak berfungsi secara maksimal.
17. Apa yang menyebabkan spermatozoa keluar dari testis terus bergerak ke kelenjar penis ??
Jawab :
Yang menyebabkan spermatozoa keluar dari testis dan bergerak ke kelenjar penis karena adanya hormon hormon estrogen yang meningkat sehingga mengakibatkan adanya keinginan pada sapi jantan untuk kawin sehingga spermatozoa keluar dari testis dan siap keluar pada saat ejakulasi seta adanya spermatozoa yang berlebihan pada testes sehingga testes tidak mampulagi dam menampungnya

18. Bagaimana peran hormone progesterone dalam mempertahankan kebuntingan??
Jawab :
Peran hormone progesterone dalam mempertahankan kebuntingan yaitu lonjakan (spike) LH menyebabkan folikel ruptur, sehingga menyebabkan produksi estrogen menurun. Sel-sel di dalam ovarium yang ikut berperan pada awal maturasi folikel dan tetap bertahan sampai terjadinya ovulasi, akan berkembang menjadi struktur yang disebut corpus luteum. Corpus luteum menghasilkan progesteron yang bekerja sebagai umpan balik negative terhadap hipothalamus dan hipofisa anterior sehingga FSH dan LH tidak diproduksi oleh hipofisa anterior dan berakibat pertumbuhan folikel dan proses ovulasi tidak terjadi sampai pada saat corpus luteum mengalami regresi. Selama fase luteal atau periode post ovulasi, level inhibin meningkat untuk membantu menekan hipofisa merelease FSH. Sehinga hormon progesteron ini mempertahankan dari kebuntingan
19. Apa yang terjadi pada seekor pejantan kalau epipidemis testis dihilangkan / dirusak ??
Jawab :
Apabila testis dihilangkan pada jantan maka jantan tidak akan menghasilkan sperma lagi lagi yang artinya sapi jantan tidak akan bereproduksi lagi
20. Apa yang dimaksud dengan kapasitasi ??
Jawab :
Kapasitasi adalah waktu yang dibutuhkan sperma untuk berada dalam organ reproduksi betina sebelum mampu membuahi atau pendewasaan spermatosoa oleh cairan endometrium pada uterus atau kapasitasi merupakan suatu masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita,yang pada manusia berlangsung kira-kira 7 jam. Selama waktu itu,suatu selubung glikoprotein dari protein-protein plasma semen dibuang dari selaput plasma, yang membungkus daerah akrosom spermatozoa. Hanya sperma yang mengalami kapasitasi yang dapat melewati sel korona dan mengalami reaksi akrosom.
21. Jelaskan Proses Terjadinya kembar pada sapi, kembar fraternal maupun kembar siam. !!
Jawab :
Terjadinya kembar fraternal pada sapi kembar ini berasal dari dua sel telur atau lebih yang diovulasikan pada waktu bersamaan dan masing-masing dibuahi pada waktu yang sama. Berdasarkan jumlah sel telur yang dibuahi, dalam satu kali kelahirandapat dilahirkan dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh anak kembar bahkan lebih, jika terbentuk 7 sigot,kemudian salah satu zigot diantaranya kemudian salah satu sigot diantaranya pisah menjadi 2 dan masing-masing menjadi bakal anak kembar yang dilahirkan menjadi 8
Terjadinya kembar siam karena terjadinya derajat pemisahan yang tidak sempurna. Kembar ini terjadi dalam kisaran waktu pada saat blastomer memiliki potensi prospektif . kembar yang terjadi kisaran waktu sejak sigot membelah atau Scleavage menjadi dua blastomer dari dua blastomer menjadi empat blastomer sampai morulla Kembar siam pada ternak yaitu maka kemungkinan kembar akan terjadi join / menempel bersama pada bagian dari tubuhnya atau pembelahan yang tidak sempurna yang disebut sebagai kembar siam sedangkan kembar fraternal yaitu yang disebut juga sebagai kembar dizygotik, yaitu kembar yang berasal dari dua telur. Proses terjadinya kembar fraternal yaitu karena pada masa pembuahan terdapat dua buah sel telur matang yang akan masing- masing di buahi oleh sperma yang berbeda.
22. Mengapa kita harus melakukan inseminasi pada saat ternak betina sedang berahi ??? Jelaskan. !!
Jawab :
Karena Saat ternak betina sedang birahi merupakan masa subur ternak betina dan waktu yang tepat untuk melakukan inseminasi alami atau inseminasi buatan dan berguna untk penggunaan sperma yang sangat efisien.

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus