Rabu, 07 Desember 2011

PENGEMBANGAN AGRIBISNIS AYAM ARAB MELALUI APLIKASI TEKNOLOGI PENETASAN DAN PENGADAAN BIBIT UNGGUL PADA KELOMPOK PETERNAK

A. DASAR PEMIKIRAN
Di Indonesia, ayam buras atau ayam kampung merupakan salah satu jenis ternak yang telah memasyarakat dan peternakannya sudah tersebar di seluruh pelosok nusantara. Usaha peternakan ayam kampung mempunyai peranan yang cukup besar dalam mendukung ekonomi pedesaan. Hanya saja, perkembangan agribisnis ayam kampung di Indonesia saat ini masih sedemikian lambat. Selama ini pemeliharaan ayam kampung lebih banyak dilakukan dengan pola diumbar bebas sebagaimana jamak di pedesaan. Semestinya komoditas ternak khas Indonesia ini lebih dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan daging di satu sisi, sekaligus menjadi solusi pemberdayaan ekonomi masyarakat pedesaan.
Ayam kampung memiliki keistimewaan seperti kecepatan daya adaftasi terhadap lingkungan, tidak peka terhadap kadar amoniak tinggi, dapat diberi pakan kualitas jelek, serta tidak mudah stress bila memperoleh perlakuan kasar. Ditinjau dari segi pengelolaan, pada umumnya memelihara ayam kampung relatif lebih murah dan tidak serumit pengelolaan ternak ayam ras. Produksi daging ayam kampung memiliki potensi pasar dan selera tersendiri. Untuk daging ayam kampung, relatif lebih disukai dibanding daging ayam ras karena serat dagingnya lebih rapat dan memiliki rasa yang khas.
Salah satu kendala utama dalam pengembangan ayam kampung adalah ketersediaan bibit, khususnya bibit unggul yang masih sulit untuk diperoleh. Untuk mendukung suksesnya usaha peternakan ayam buras, maka kemandirian peternak sangat diperlukan. Peternak harus memiliki jiwa wiraswasta dan mampu memecahkan berbagai tantangan dengan kreatifitas. Pengelolaan ayam bibit dan penetasan merupakan dua bidang yang memerlukan penanganan secara baik oleh peternak.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu diadakan suatu program yang dapat memajukan peternakan ayam kampung di masyarakat pedesaan, selain meningkatkan usaha mata pencaharian penduduk sekitar, diharapkan pengetahuan akan budidaya yang baik melalui aplikasi teknologi penetasan dapat diserap, dan pada gilirannya tujuan penataan unggas sebagai program pemerintah dapat tercapai. Restrukturisasi (penataan) perunggasan melalui pembinaan kelompok percontohan yang dibentuk diharapkan pengetahuan mengenai cara budidaya ayam kampung yang baik, bakal ditularkan dari peternak ke peternak lainnya. Sehat dan produktif bagi ternak, sehat pula bagi mayarakat umum.
Pengembangan agribisnis ayam kampung melalui aplikasi teknologi penetasan dan pengadaan bibit unggul pada kelompok peternak merupakan sebuah solusi awal yang dapat dilakukan dalam rangka memajukan peternakan ayam kampung di pedesaan menuju kemandirian peternak.

B. NAMA PROGRAM
“Pengembangan Agribisnis Ayam Kampung Melalui Pelatihan Aplikasi Teknologi Penetasan dan Pengadaan Bibit Unggul Pada Kelompok Peternak”

C. TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan program ini adalah :
 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan agribisnis ayam kampung melalui kelompok ternak.
D. PELAKSANAN PROGRAM
Program ini dilaksanakan oleh kelompok ternak bina mulia
E. PESERTA PROGRAM
Anggota kelompok tani bina unggas
F. SUMBER DANA
 Dana Kemahasiswaan
 Bantuan / donatur
 Sumber lain yang halal dan tidak mengikat
G. ANGGARAN KEGIATAN
(Terlampir)
H. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : Selasa,16 Januari 2007 - Selesai
Tempat : Leang-leang,Kab. Maros dan Ruang Sidang POMD FT-UH
I. PENUTUP
Demikianlah garis besar dari rencana kegiatan ini, MHMM XII FT-UH ini kami buat dengan harapan akan mendapat respon yang positif dan konstruktif dari berbagai pihak.
Makassar, 5 Januari 2010

Panitia Pelaksana


Ilham
Ketua Ilham Budi Kusuma
Sekretaris